Tuesday, February 12, 2019

Gunung PRAU Tempat Melihat Sunrise Terbaik Se-ASIA Tenggara


          Assalamualaikum teman-teman kali ini gue bakal cerita tentang perjalanan gue menuju gunung PRAU, lewat mana, dan persiapan apa aja yang perlu kalian bawa. Okeh langsung aja ya, jadi ceritanya waktu itu gue libur kerja sebulan nah gue udah bikin planning selama sebulan itu harus kemana kemana aja tuh, nah salah satunya ke Gunung Prau ini. Sebenernya rencana gue bukan ke gunung Prau, tapi ke Karimun Jawa. Awal mula gue ikut sahabat gue namanya Adit ke Semarang untuk berlanjut ke Karimun Jawa, TAPI sehari sebelum kita berangkat dia WA gue "Ndry mending lu ke karimun jawanya batalin aja trus lu ikut gue, dijamin gak bakal nyesel". Gue sempet kepo dong mau kemana nih. Gue jawab "Emng kenapa? Mau kemana?", "Ke Gunung Prau sama temen kuliah gue, udah ikut aja gapapa". Pas denger gunung gue langsung tertarik dong! Emang gue udh ada planning ke Gunung Papandayan sama sahabat gue juga cewe Fida namanya, gue pikir Papandayan bakal jadi First Mountain yang bakal gue tanjak, ternyata bukan. Pertama kali gunung yang gue tanjak ya itu PRAU! BERKAT ADIT! THANKYOU DIT! 

          Pagi itu gue dan Adit kumpul di Stasiun Bekasi, setelah berdesakan dikereta KRL akhirnya kita sampai di Stasiun Pasar Senen, kemudian naik kereta Kertajaya menuju Semarang Tawang. Gue tidur di Kosan cewenya Adit yang bernama Terry, gue juga diajak keliling Kota Semarang sambil melipir mencicipi makanan khas Semarang juga. Ada Gongso, Es Jagung Manis, sekalian beli perlengkapan untuk nanjak seperti masker, sarung tangan, makanan ringan dll. Malam harinya gue juga main ke kontarakan teman-temannya Adit, yang jaraknya juga tidak jauh dari UNES dan kosannya. Kenal lah gue dengan mereka dan menjadi akrab, ada Kak Cindy si cewek strong yang suka basket juga kaya gue, Asrul dan Recky di Superhero Gunung, hampir semua gunung udah pernah mereka naikin semua wkwk, Beni si cowok keturunan Medan yang kalem dan lembut banget, Amrul temannya yang diajak oleh Kak Cindy, Sabatsyah si cowok yang katanya mirip Mario Maurer hahaha tapi emang iya si SEDIKIT :p, Tegar si cowok paling ganteng sekontrakan katanya wkwk . Sayangnya Terry, Tegar dan Sabat tidak bisa ikut nanjak bareng ke Prau.  

          Kalau kalian kepo dengan nama yang gue sebut barusan bisa lihat difoto ini, dimulai dari yang paling kiri ada Asrul, Recky, Beni, Cindy, Gue dan Amrul. Adit mana??? Adit yang foto guys wkwkwk. Kalo kalian mau tau Adit orangnya yang mana, liat di bawah ni.

          Adit yang tengah guys hahaha. Kami berangkat malam dari kontrakan ke rumah Recky, karena dia yang tau treck gunungnya. Kebetulan Rumah Recky di Temanggung dekat Wonosobo. Dari Semarang sekitar 3-4 jam kami touring menggunakan motor. Sambil cerita-cerita dan makin malam makin dingin tak terasa kami sampai Rumah Recky jam 11 malam. Setelah bersiap-siap untuk menanjak, kamipun touring lagi sekitar 1 jam ke basecamp Gunung Prau. Kami naik sekitar jam 1 malam, proses penanjakan terasa menyenangkan gelap gulita hanya diterangi oleh satu senter dari 7 orang. Yang mendengar mitos kalau naik gunung harus genap gaboleh ganjil, karena nanti bakal hilang satunya. JANGAN PERCAYA!! SEMUA UDAH DIATUR SAMA ALLAH! Kami ber 7 dan Alhamdulillahnya kami pulang pergi selamat. Menempuh perjalanan nanjak sekitar 3-4 jam, sampai di puncak kami jam 4 hampir setengah 5. Kami kebetulan naik dari jalur Wates bukan Tapak Banteng karena itu penuh sekali. Kami langsung membuat tenda dan tidur sebentar. Jam 5 setengah 6 kami keluar untuk berfoto-foto dengan Sunrise dan Pemandangan Gunung yang lainnya yang terlihat mungil dari Prau. 


          Di hadapan Prau terdapat gunung Sindoro, Sumbing, Merapi dan Merbabu. Keren sekali bukan. Kalian wajib kesini bersama sahabat maupun kekasih dan keluarga kalian untuk melihat pemandangan Sunrise terindah se Jawa Tengah!

          Kami memasak kentang, pop mie dan makanan lainnya untuk di makan di gunung, semua peralatan seperti tenda dll kami sewa didekat kontrakan. Ohiya, untuk kalian yang ingin BAB dan pipis digunung itu tidak ada toilet ya, jadi harus disemak-semak dan permisi hati-hati. Dan satu hal lagi yang penting jaga ucapan jangan ngomong dan berperilaku yang tidak semsetinya digunung, serta buanglah sampah pada tempatnya. Bawa pulang sampah atau pungutilah sampah yang berada di gunung agar gunung kita terjaga dan terlestarikan alamnya hehehe. 

          Puncaknya bernama Cemoro Tunggal dengan ketinggian 2565 mdpl dan untuk pemula seperti saya, bawalah obat-obatan pribadi jangan lupa dan baju ganti serta jaket agar tahan dingin disana. Karena Prau adalah puncaknya Dieng yang dinginnya luar biasa hehehe apalagi disaat ada hujan salju. Setelah selesai foto-foto kami tidur sebentar dan turun gunung jam 12 siang. Sampai di basecamp dengan rasa puas, capek, menyenangkan, dan ngantuk. Kami turun sekitar 2 jam saja (ingin nangis) lamaan naiknya drpd turunnya :(. Setelah sarapan di basecamp, kami pulang ke rumah Recky dan beristirahat sampai malam jam 7. Setelah makan malam kami pulang ke kontrakan. Dan besoknya gue harus pulang ke Bekasi dianter oleh Adit sampai stasiun. Ini pengalaman yang berharga buat gue, jadi mengenal alam dan teman-teman baru juga.  Dan juga jodoh baru hahaha. Jadi mandiri juga kemna-mana sendiri pergi jauh. Dan yang paling penting gue udah bisa ngontrol ego gue jadi lebih baik lagi. Sekian cerita pengalaman dari gue tentang naik gunung di Prau. Semoga gue bisa mempengaruhi kalian yang baca artikel ini untuk pergi kesana ya! hihi








Related Posts

Gunung PRAU Tempat Melihat Sunrise Terbaik Se-ASIA Tenggara
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.