Monday, October 27, 2014

Supernetting

Supernetting adalah menggabungkan beberapa network menjadi supernetwork. Hal ini biasanya dilakukan oleh kelas C yang membutuhkan host yang lebih besar lagi. Masking untuk Supernetting dinamakan Supernet Mask.

Untuk kelas C, ada beberapa aturan :
a. Jumlah blok harus merupakan perpangkatan 2, misal 16 (24).
b. Blok harus merupakan angka yang berkelanjutan atau berurut.
c. Byte ke-3 dari alamat pertama harus dibagi jumlah host. Misal, jika ada 4 blok, maka byte ke -3 harus kelipatannya yakni 4,8,12,16,20, dst.

Contoh :
1.  Diinginkan membuat Supernetwork dari 16 blok kelas C. Berapakah Supernet Masknya?

Penyelesaian :
16 blok, berarti 24. Maka bit 1 sebanyak 4 buah diganti dengan 0 dari default mask-nya sebagai berikut :
Default Mask : 255.255.255.0, biner : 11111111  11111111  11111111  00000000
Default Mask yang telah dirubah : 11111111  11111111  11110000 00000000
Maka Supernet Mask-nya adalah 255.255.240.0

2. Sebuah Supernet memiliki alamat pertama 205.16.32.0 dan Supernet mask 255.255.248.0. Berapa blok yang dalam Supernet tersebut dan berapa range alamatnya?

Penyelesaian :
Supernet Mask 255.255.248.0 = 11111111  11111111  11111000 00000000
Default Mask 255.255.255.0 = 11111111  11111111  11111111  00000000
Maka : ada 23 = 8 blok dalam Supernet dan Range-nya = 205.16.32.0 - 205.16.39.255

Adapun manfaat dari Supernetting adalah :
- Mempersingkat routing table sebuah router sehingga menghemat memori pada router tersebut didalam membuat suatu jaringan komputer yang sangat besar kita perlu men supernetting jaringan alasannya agar :

1. Umumnya jumlah alamat yang tersedia di dalam kelas A dan B terlalu besar untuk kebanyakan organisasi.
2. Sedangkan alamat yang tersedia di dalam kelas C hanya 256, ini terlalu kecil untuk kebanyakan organisasi.
3. Mempersingkat routing table sebuah router sehingga menghemat memori pada router tersebut.
4. Menggabungkan jumlah IP yang tidak mencukupi dari sebuah kelas IP dan menghindari router.

Permasalahan lain yang timbul yaitu suatu network tidak mampu menampung sejumlah Host yang diperlukan (sebagai contoh, jumlah Host maksimum dari kelas C adalah 254 buah), dan jika hal ini terjadi (misalkan jumlah Host yang akan digabung >1000 buah), maka untuk mengatasinya dilakukanlah penggabungan dari beberapa jaringan kelas C.

Gambar 2 proses supernetting


Prosedur Supernetting :
1. Pada Supernet bit Host yang bernilai nol semua berfungsi sebagai Supernet Address, bit Host yang bernilai satu semua berfungsi sebagai Broadcast Address.
2. Pada proses netmasking, IP Address untuk Supernet-mask ditentukan dengan mengganti semua bit Network dengan bit 1, dan mengganti semua bit Host (termasuk bit Host yang dipinjam dari bit Network) dengan bit 0. Contohnya pembentukan supernet dari gabungan 4 buah jaringan Kelas C dengan meminjam 3 bit Network, maka komposisi bit 1 dan bit 0 pada proses netmasking :

Sebelum Subnetting : 110nnnnn.nnnnnnnn.nnnnnnnn.hhhhhhhh
Proses netmasking : 11111111.11111111.11111111.00000000
Subnet-mask Kls-C : 255.255.255.0
Setelah Supernetting : 110nnnnn.nnnnn.nnnnnnhh.hhhhhhhh
Proses netmasking : 1111111.11111111.11111100.00000000
Supernet-mask : 255.255.248.0

Contoh soal :
Enam buah jaringan Kelas C dengan Nomor Netwrok 192.168.32, 192.168.33, 192.168.34, 192.168.35, 192.168.36 dan 192.168.37, yang masing-masing memiliki 254 Host, akan digabungkan membentuk suatu Supernet.
a. Tentukan Supernet ID (Address), Host Range dan Supernet Broadcast untuk Supernet tersebut!
Supernet ID (Address), Host Range dan Subnet Broadcast untuk gabungan jaringan tersebut, adalah :
Supernet Address : 192.168.8.0
(alternatif lain : 192.168.16.0; 192.168.24.0; 192.168....0; ....; 192.168.248.0)
Broadcast Add : 192.168.15.255
Catatan : Yang dibentuk hanya sebuah Supernet
Supernetmask : 255.255.248.0
Supernet ID : 192.168.8.0
192.168.8.1
-
-
-
192.168.15.254
Broadcast 192.168.15.255

Host Range : 192.168.8.1 - 192.168.8.255 = 255
192.168.9.0 - 192.168.9.255 =256
192.168.10.0 - 192.168.10.255 =256
192.168.11.0 - 192.168.11.255 =256
192.168.12.0 - 192.168.12.255 =256
192.168.13.0 - 192.168.13.244 =245 +
______________________________ - 1524 host

Supernet Broadcast : 192.168.15.255
Host-range yang tersedia : 2046 IP Address.
Host-range digunakan hanya : 6 x 254 =1524 IP Address.
Hasil dari proses Supernetting ini mengubah komposisi antara bit Network dengan bit Host, dengan demikian hal ini akan mempengaruhi nilai Network Address, Broadcast Address dan Subnetmask Jaringan.
Sebagai contoh untuk kasus di atas :
Host dengan IP Address 192.168.12.81/21 adalah Host yang terdapat pada baris ke 5 dari supernet yang terbentuk. Network Addres = 192.168.8.0;
Broadcast Address = 192.168.15.255; Subnetmask Jaringan = 255.255.248.0
Hal ini bisa juga diperoleh melalui perhitungan sbb :

Masking 21 bit untuk kelas C perhitungan Supernet Mask : 192.168.12.81/21 IP Address
192.168.12.81
11000000  10101000  00001100  01010001
Supernet Mask
255  255  248  0
11111111  11111111  11111000 00000000
Network Address
192.168.8.0
11000000 10101000 00001000 00000000
Broadcast Address
192.168.15.255
11000000  10101000  00001111  11111111

Related Posts

Supernetting
4/ 5
Oleh

Subscribe via email

Like the post above? Please subscribe to the latest posts directly via email.